Kijing dewasa dapat dibedakan dengan melihat insangnya, berwarna merah (telur) pada betina, berwarna putih (sperma) pada jantan. Bila masih muda ukuran cangkang betina lebih tebal dari jantan.
Dapat berkembang biak lebih dari sekali dalam setahun.
Betina akan mengeluarkan telur ke lapisan insang, dan jantan akan berada di dekatnya dan akan melepaskan sperma ke dalam insang betina.
Telur yang sudah dibuahi atau berupa larva akan disemprotkan ke luar dan mengendap di dasar kolam atau menempel pada benda mati sambil menunggu ikan sebagai inangnya. Jika dalam waktu dua hari tak menemukan inang, larva akan mati.
Dengan duri, larva menempel pada ikan. Kemudian diselimuti oleh jaringan tubuh ikan, disebut cyste.
Cyste mengisap makanan dari iang. Bila terlalu lama menempel pada ikan akan menjadi parasit bagi ikan. Karena itu bila menternakan kijing, periharalah pada kolam dengan ikan secukupnya.
Lama penempelan tergantung pada air dan jenis ikan. Dalam aquarium pada suhu24-26 o C ikan mas 7-8 hari, mujair 6 hari, tawes 5 hari dan ikan seribu 9-10 hari.
Jika alat pencernaannya telah sempurna ciste akan melepaskan diri dari inangnya dan menjadi kijing kecil. Setelah 6 bulan dapat mencapai berat total 1 kg dan dapat dimakan. Seekor kijing betina dapat menghasilkan larva 300.000 – 458.000 ekor.